Sabtu, 13 Agustus 2011

Chapter 2 : Power Ranger Yerbook & Ranger Buntu


Jika pada kelas 11 saya disibukkan mengurus mading hingga STARSHIP, ternyata di kelas 12 kinerja otak kanan saya masih harus diperas disamping otak kiri yang sedang sibuk-sibuknya memikirkan jalan keluar dari setiap soal integral yang rumit sampai menghafal rumus-rumus fisika yang telah diajarkan selama tiga tahun masa pembelajaran. Mengurus buku kenangan. Ya,,yearbook atau apapun namanya itu telah ikut menyeret serta saya dan kelima anak lain dalam tahap pengerjaannya.
Tapi ternyata diluar keenam ‘Power Ranger’ inti ini juga masih ada beberapa ‘Ranger’ lain yang ikut meramaikan setiap acara pengerjaan desain. Baik itu ketika mengerjakannya di sekolah ( biasanya di depan UKS, sambil main poker ), hingga ketika harus mengerjakannya di kamar fotografer kami yang tercinta (  huek,mbeeek ). Mereka yang lain ini disebut ‘Ranger Buntu’, berisikan sekumpulan pemuda kurang kerjaan yang selalu membuntu beramai-ramai. Sekali lagi, entah mengapa hal itu disebut “Buntu”, saya masih kurang paham darimana kosakata itu berasal.
Kembali ke urusan yearbook. Tim kami dibentuk oleh Wakasek tercinta untuk mengurus semua hal yang bertujuan untuk membentuk sebuah kitab kenangan yang nantinya akan disebarluaskan ke seluruh lulusan SMADA tahun 2011. Tim kami ini terdiri dari fotografer dan designer yang masing-masing mengemban tugas mengerjakan design beberapa kelas. Markas kami ada di Villa Kalijudan, lebih tepatnya di kamar fotografer kami yang seperti domba. Tapi beruntungnya kami, kamar fotografer kami ini tidak seperti kandang domba. Saya akan jujur disini, saya jantuh cinta terhadap markas kami ini. Karena layaknya WatchTower dalam komik DC, markas kami ini berisi teknologi terbaru secara lengkap. Mulai dari desktop biasa hingga iMac, juga dari Blackberry hingga iPad. Ditambah koneksi wifi yang dapat diakses hingga kamar mandi, membuat saya benar-benar betah di tempat ini. Oh ada satu lagi kelebihan, yaitu kebebasan akses terhadap minuman botol di dalam lemari es.
Setiap anggota tim kami adalah anak-anak terpilih yang diyakini memiliki bakat untuk mendesign buku kenangan. Setiap dari kami memiliki style yang berbeda-beda dalam mendesign. Design yang saya buat berbeda dari yang dibuat oleh teman saya yang lain. Tapi saya yakin kami saling menghargai. Saya pribadi mengagumi design teman-teman saya. Saya jadi merasa masih banyak yang harus saya pelajari dari penggunaan photoshop, corel, maupun ilustrator. Tapi kekaguman saya ternyata memang terbukti, dua diantara mereka berhasil lolos tes SNMPTN untuk pilihan jurusan Desin Produk Industri di Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Sebuah pencapaian yang sesuai dengan bakat mereka.
Dari setiap kerja keras akan membuahkan sebuah hasil yang sesuai. Setelah melalui tahap percetakan yang cukup lama, akhirnya buku kenangan kami dapat dinikmati. Memang masih banyak kekurangan di sana-sini, saya pun memiliki beberapa kritik terhadap karya kami ini. Tapi di luar semua itu, buku kami berhasil menjadi buku yang cukup layak dinikmati, terbukti ada beberapa teman yang mengaku tidak dapat berhenti membolak-balik buku kenangan miliknya. Mungkin tidak sepenuhnya karena design yang kami buat, tapi juga dari setiap memori yang terekam didalamnya.
Selain kepuasan batin itu, kami pun mendapat kepuasan materil yang sepadan dengan kerja keras kami. Paling tidak honor tersebut dapat kami gunakan untuk berbelanja baju baru untuk acara Prom Night hehe.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar