Sabtu, 28 Agustus 2010

Keeksistensian Sebab

Dia ada..tapi tidak ada
Dia melihat,,tapi tak terlihat

Dia khayalan,atau sekedar angan

Eksistensi yang dipertanyakan. Selalu mengundang otak untuk bekerja keras menyusun jawaban. Mengapa kita mau diperintah oleh seseorang,atau bisa dibilang sesuatu yang tidak pernah kita jumpai ? Yang bahkan keberadaannya masih menjadi misteri.
Berawal dari seorang teman yg bertanya "Mengapa kamu yakin agamamu yg paling benar ?"
Bahkan menjawab pertanyaan se-simpel ini membutuhkan pemerasan otak tingkat tinggi. Menggabungkan logika dan keimanan. Ya. Kita hanya berbekal suatu keimanan dalam memahami agama kita selama ini. Apa yang kata orang tua kita agama paling benar,itu yang kita amin-i. Dan lalu menganggap agama lain itu salah. Pernahkah kita berpikir bagaimana agama lain memandang agama kita ?
Ah..hentikan berbicara agama. Itu masih terlalu berat. Yang paling mendasar saja, "Yakinkah kamu Tuhanmu itu merupakan Tuhan yg paling benar ?" atau bahkan "Apakah kamu yakin Tuhan itu ada ?"
Ke-eksistensi-an Tuhan memang dipertanyakan, terlebih Tuhan milik agama saya. Agama lain mungkin merealisasikan Tuhannya dengan suatu sembahan khusus. Tapi agama saya melarang keras hal itu. Lalu mereka berkata "Mengapa kamu beriman kepada Tuhan yang kamu sendiri bahkan tidak tahu seperti apa wujudnya ?"
Tapi kelemahan inilah yang menjadi kelebihan agama saya.
Segala sesuatu yang berbentuk, berwujud, itu adalah sebuah ciptaan, makhluk. Sedangkan Tuhan adalah sang pencipta, khalik. Lalu bagaimana mungkin Tuhan bisa memiliki wujud pasti kalu begitu ?
Itulah dasar keimanan saya terhadap agama saya. Agama satu-satunya yang berani mendobrak pemikiran bahwa kita harus menyembah sasuatu yang memiliki wujud, agar kita bisa benar-benar mencintainya. Tapi Tuhan ternyata memang suka bermain kencan buta. Tuhan sedang menguji kecintaan kita padanya. Apakah kita akan setia mencintai sesuatu yang belum kita tahu pasti wujudnya. Apakah cinta kita benar-benar bisa tulus padanya. Tuhan memang lucu, pandai bermain-main, pandai membuat orang bertanya-tanya.
Yang perlu kita renungkan. Kita semua ini ada, dapat hidup, dapat bernafas, dapat melihat, mendengar. Tentu saja ada yang menciptakan. Bumi ini terbentuk, jagat raya mengembang. Semua itu tidak mungkin terjadi sendiri tanpa adanya suatu 'Sebab'. 'Sebab' yang memulai semua ini jauh lebih lampau dari sekedar ledakan besar yang mengawali terbentuknya jagat raya ini, dan jauh lebih agung, lebih memiliki akal. Sang 'Sebab' ini lah yang merencanakan terjadinya ledakan besar, merencanakan terbentuknya jagat raya dengan ribuan galaksi beserta gugus planetnya, yang merencanakan penciptaan kehidupan di planet bernama bumi, yang merencanakan kehidupan masing-masing makhluk yang telah disebabkannya.
Tidak ada kealamiahan yang sanggup menandingi Sang 'Sebab' ini. Tidak ada sains yang mampu menjelaskan 'Sebab' tersebut, karena bahkan sains dan kealamiahan berasal dari 'Sebab' itu sendiri.
Yang haru kita yakini, Tuhan itu ada. Dan Tuhan itu tidak berbeda berdasarkan agama. Agama lain mungkin memiliki sembahan yang berbeda, tapi Tuhannya tetap sama. Karena hanya ada satu 'Sebab' yang memulai semua ini.
Yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
Yang memiliki nama yang murni, yang tidak terikat dengan satupun makhluknya.
Bagi agama saya..
'Sebab' itu adalah Allah Subhanahu Wa Ta'ala

Tidak ada komentar:

Posting Komentar