Rabu, 06 November 2013

TRUST

Posting kali ini merupakan curhat yang paling curhat, galau yang paling galau. Dengan perasaan sepenuh jiwa, sebisa yang saya bisa untuk ungkapkan.

TRUST atau Kepercayaan. Bisa terhadap seseorang atau sesuatu hal. Sebuah kepercayaan adalah kegiatan yang tidak mungkin bisa dicapai dalam semalam saja, dibutuhkan jalan yang panjang berliku mingguan bulanan tahunan untuk mendapatkan sebuah kepercayaan. Untuk mencari kepercayaan terhadap Tuhan pun manusia juga membutuhkan waktu yang panjang, seperti diceritakan dalam kisah Nabi Ibrahim yang mencari Tuhannya. Begitu pula membangun suatu kepercayaan dalam sebuah hubungan. Bisa dalam pertemanan, percintaan, rumah tangga. Tentunya tidak dalam hitungan hari kita dapat percaya pada seseorang, bahkan teman atau pasangan terdekat sekalipun.
Kita menjadi dekat dan percaya karena berbagai pengalaman dan waktu yang kita lalui bersama.

Lalu pertanyaan yang muncul, apakah kepercayaan yang telah tertanam lama itu bisa begitu aja hilang karena suatu hal kecil yang tidak sebanding dengan proses yang telah dilaluinya?

Saya belum mendapatkan analogi yang tepat dalam menggambarkan kepercayaan. Apakah itu dibangun seperti rumah atau bangunan yang kokoh, ataupun hanya dibangun seperti tumpukan batu bundar yang semakin keatas semakin mengecil atau sebaliknya. Yang saya ingin pertanyakan pada gambaran ini adalah bagaimana jika kepercayaan ini dirusak oleh sesuatu yang cukup kecil. Jika kepercayaan bagaikan sebuah rumah atau bangunan yang kokoh, jika dilempari suatu barang yang cenderung kecil maka ia akan bertahan, walopun rusak baik sedikit ataupun parah, tapi tetap berdiri dengan kokohnya. Tapi bagaimana kalau kepercayaan ini hanyalah seperti tumpukan batu bundar dalam permainan kesetimbangan ala jepang? Pastinya dengan sekali lemparan kerikil saja kepercayaan ini akan rusak tak karuan.



Tapi bukankah waktu dan berbagai pengalaman itu yang merekatkan setiap kepingan kepercayaan seperti semen yang melekatkan satu bata dengan bata yang lain, yang mengelas satu baja dengan sambungan baja lain.

Kalau begitu masih mungkinkah kepercayaan itu runtuh begitu saja?